Slide

Taman Nasional Ujung Kulon

Taman Nasional Ujungkulon

Ujung Kulon merupakan salah satu taman nasional tertua di Indonesia yang diresmikan sebagai salah satu Warisan Dunia yang dilindungi oleh UNESCO pada tahun 1991, karena wilayahnya mencakupi hutan lindung yang sangat luas. Hingga tahun 2023 ini kurang lebih 70 sampai dengan 80 badak hidup di habitat aslinya ini. Pada mulanya terdapat beberapa kampung di sebagian semenanjung Ujung Kulon, namun kampung-kampung itu hancur lebur dan habis seluruh penduduknya akibat letusan dahsyat Gunung Krakatau yang terjadi pada tanggal 27 Agustus 1883.

taman nasional ujung kulon

Pesona Ujung Kulon

Pesona Ujung Kulon

cidaon

Padang Cidaon

cigenter

Sungai Cigenter

kingfisher

Burung

owa jawa

Primata

Sejarah

Sejarah Ujung Kulon

Menurut catatan sejarah, kawasan Ujung Kulon pernah porak poranda tersapu gelombang tsunami setinggi kurang lebih 15 meter akibat Gunung Krakatau pada 1883. Meskipun letusan Krakatau telah menyapu bersih kawasan Ujung Kulon, akan tetapi beberapa tahun kemudian ekosistem-vegetasi dan satwaliar di Ujung Kulon tumbuh kembali seperti sedia kala.

Pada mulanya terdapat beberapa kampung di sebagian semenanjung Ujung Kulon, namun kampung-kampung itu hancur lebur dan habis seluruh penduduknya akibat letusan dahsyat Gunung Krakatau yang terjadi pada tanggal 27 Agustus 1883 sehingga mengubahnya kawasan ini kembali menjadi hutan

Kawasan Ujung Kulon pertama kali dijelajahi oleh seorang ahli botani asal Jerman bernama Friedrich F.W Junghuhn, pada tahun 1846, untuk keperluan mengumpulkan tumbuhan tropis. Pada masa itu kekayaan flora dan fauna Ujung Kulon sudah mulai dikenal oleh para peneliti. Bahkan perjalanan ke Ujung Kulon ini sempat masuk di dalam jurnal ilmiah beberapa tahun kemudian.

Kawasan Ujung Kulon pertama kali dijelajahi oleh seorang ahli botani asal Jerman bernama Friedrich F.W Junghuhn, pada tahun 1846, untuk keperluan mengumpulkan tumbuhan tropis. Pada masa itu kekayaan flora dan fauna Ujung Kulon sudah mulai dikenal oleh para peneliti. Bahkan perjalanan ke Ujung Kulon ini sempat masuk di dalam jurnal ilmiah beberapa tahun kemudian.

Berita Terkini

Seputar Ujung Kulon

Penutupan Muara Sungai di Seluruh Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon

Penutupan Muara Sungai di Seluruh Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon

Penutupan Muara Sungai di seluruh semenanjung Ujung Kulon baru-baru ini telah dilakukan dalam upaya melindungi keanekaragaman hayati dan me...
Lagi, Anak Badak Jawa Terekam Kamera Bulan Ini

Lagi, Anak Badak Jawa Terekam Kamera Bulan Ini

Seekor anak badak Jawa yang baru lahir berhasil terekam camera trap pada tanggal 07 Mei 2024 pukul 05.50 WIB. Dikutip dari siaran pers situs...
Penadah Cula Badak Jawa Divonis Bebas

Penadah Cula Badak Jawa Divonis Bebas

Penadah Cula Badak Jawa - Willy alias Liem Hoo Kwan , terdakwa kasus penadah cula badak Jawa , dinyatakan bebas oleh Pengadilan Negeri (PN...
Festival Budaya Ujung Kulon 2024

Festival Budaya Ujung Kulon 2024

Festival Budaya Ujung Kulon 2024 yang akan berlangsung dari 26 hingga 29 Juli 2024 mendatang diharkan dapat menjadi sarana untuk mendukung ...
Penangkapan 13 Pemburu Badak Jawa

Penangkapan 13 Pemburu Badak Jawa

Polda Banten menangkap setidaknya 13 orang terduga pelaku perburuan badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) Kabupaten Pandenglang, ...
26 Badak Mati Diburu, Pelakunya Hanya Diganjar 12 Tahun Penjara

26 Badak Mati Diburu, Pelakunya Hanya Diganjar 12 Tahun Penjara

26 ekor Badak Jawa mati dibunuh para pemburu, pelaku utamanya hanya divonis 12 tahun penjara. Kasus pembantaian badak Jawa ini memang sang...
Lagi: Pemburu Badak Diringkus Petugas Gabungan

Lagi: Pemburu Badak Diringkus Petugas Gabungan

Pelaku pemburu Badak diringkus tim gabungan K9 Ditpolsatwa dari Korsabhara Baharkam Polri, Brimob Polda Banten dan Polhut di saung persembu...
Petisi Hukuman Pemburu Badak Jawa

Petisi Hukuman Pemburu Badak Jawa

Petisi hukuman berat pelaku pemburu badak Jawa akhirnya dilayangkan oleh Presidium Indonesia Social Justice Network (ISJN) melalui situs pe...

Cari